Jumat, 17 Juli 2009

INTONASI BANGSAL PUTIH

Disini Palangka Raya, Tahun MacanGerimis tertawa-tawa mengantarkanku menyusuri koridorBangsal penuh bau amis dan najisSemua penghuni lelap, tak hiraukan jarum infus yang sudah berkaratSementara tabung-tabung penyambung nyawa tersandar kaku di sudut ruanganSepertinya udara ini sudah menciut kedinginanSehingga satu hirupan saja harus dibayatr dengan teramat mahal dan susahDi satu sisi dinding Ruangan Perawatan Bedah, Bangsal Pria....Tergantung photo pantai lepas Ujung Pandaran yang perawanDan tergambar dengan jelas aliran udara yang meliukkan pepohonan Dan camar-camar timpang yang dulu sering menggoda nurani dan cinta kuKamar nomor 10,Atas namaku dengan embel-embel RESTRICTED AREALangit-langitnya penuh jelagaDan air hujan selalu menitik diatas kepala tempat tidurkuIkut menyaksikan kilasan sejarah ketika aku mengerang kesakitan, terpuruk dan sekaratKetika periode panjang kehidupanku lebih banyak terisi di dalam kamar sempit iniMeniti waktu di bangsal klimis dan pengap iniMenunggu sembuh peradangan dan infeksi tulang kaki kiriku yang diamputasi 5 bulan yang lalu oleh mereka yang telah lama terbunuh nuraninya di kamar bedahEntah berapa kali operasi lanjutan menelan sesungutkuEntah berapa banyak kawat gigi yang mereka pasang dimulut mereka dari uang kuSekarang........ aku tak kenal lagi air mata, malu, harga diri dan harapanAku pun bahkan bisa berjalan dengan langkah cepat sekarangAku tak butuh lagi kursi roda yang berderik setiap kali aku ingin keluar dari siniAku sekarang bisa tertawa, kawanAku punya kaki, kawanDan aku tak perlu tanah untuk menjejakkan kakiku lagi sebab udara sudah dapat kukendalikan sekarang Kamu tahukan, si buntung yang sering mereka sebut HANTU GENTAYANGAN itu?Mereka hanya berbohong..Sebab setelah kematianku 2 minggu lalu, aku tidak buntung lagi.

Tidak ada komentar: