Jumat, 17 Juli 2009

PEMBELAAN

Kami berasal dari tempat dimana masyarakatnya tidak menyimpan senjata di belakang punggung atau di balik baju perang. Kami juga adalah kaum yang membuka baju ketika berperang. Watak ksatria itulah yang mendasari sejarah pasukan terjun payung yang dimotori Bapak kami di Tanah kami. Sejarah perjuangan bangsa kami juga tidak banyak tercatat dalam sejarah sebab tidak se NAIF perjuangan di tempat lain yang seringkali pejuangnya tertangkap karena rakyatnya yang tidak tahan dengan penderitaan.Cara kami menikmat hidup seringkali disebut sebagai kemalasan. Teknologi kami yang purba seringkali disebut bagian dari MAGIC. Sikap kami yang polos seringkali diterjemahkan sebagai kebodohan sehingga merangsang semangat para penjajah zaman baru untuk berkeinginan menipu kami.Tapi satu hal yang harus diketahui : KAMI TIDAK MENYUKAI TEROR… Kami lebih mencintai SPORTIVITAS dan SPONTANITAS…Belantara telah mendidik kami untuk hidup dalam harmoni dan keseimbangan. Air sungai telah membentuk raga kami menjadi JANTAN. Sari GAMBUT yang kami cerna menjadikan jiwa kami KECUT jika kami melakukan pengkhianatan terhadap persahabatan. Burung-burung rimba mengajarkan kami untuk bicara tegas dan lugas. Bahasa kami cepat dan bervariasi tapi tidak MUNAFIK. Jika urusan kemakmuran, kami akan keroyok KEBAHAGIAAN itu sampai pagi. Namun jika urusan itu menyangkut perjuangan, perkelahian membela harga diri, jihad, kami lebih memilih untuk menyendiri. sebab kami tidak pernah belajar pada serigala yang berburu berkelompok tetapi justru saling membunuh ketika hidangan telah siap di depan mata akibat serakah.Walet, binatang pembawa RAHMAT, amat mencintai bau tanah tempat dimana kami belajar berjalan. Orang utan yang penuh kasih sayang, lebih mencintai daratan berair dimana kami biasa memancing sambil menikmati keheningan. Tidak adanya kisah perjuangan kemerdekaan yang riuh, karena Bapak-Bapak kami lebih memilih berperang sendiri agar kepala-kepala penjajah yang mereka peroleh menjadi saksi keperkasaan mereka. Silahkan tudingan itu dialamatkan kepada kami… tapi yakinlah : SEJARAH AKAN MEMPERMALUKAN SIAPAPUN YANG MENDZOLIMI KAMI. Epik yang dibawakan para pujangga dan pahatan di dinding-dinding gua akan mematahkan konspirasi terhadap kami. Sejarah akan berjalan, roda hidup akan berputar dan waktu akan menjelaskan semuanya.

Tidak ada komentar: